Image result for oracle vs google

PENGERTIAN HAKI

Berdasarkan substansinya, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) berhubungan dengan benda tidak berwujud serta melindungi kekayaan intelektual yang lahir dari cipta rasa karsa manusia. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. Adapun kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa HaKI atau HKI adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan kretif suatu kemampuan daya berpikir manusia yang mengepresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuk, yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, juga mempunyai nilai ekonomis yang melindungi karya-karya intelektual manusia tersebut.
Sistem HaKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HaKI (inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas) dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar.
Disamping itu sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.

  POSISI KASUS
    Perusahaan utama pengembang sistem manajemen basis data Oracle,menggugat perusahaan multinasional Google karena menggunakan sistem API tanpa perizinan dari oracle
   
Perkara kasus bermula ketika Google ingin membesut platform sistem operasi Android agar kompatibel dengan aplikasi yang tengah dikembangkan.Alih-alih membeli lisensi platform Java dari Sun Microsystems agar program yang dikembangkannya bisa perusahaan teknologi asal Mountain View, Amerika Serikat (AS) itu memilih untuk mengembangkan versi mereka sendiri yang memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman Java yang dijuluki Dalvik. Oleh Karena itu Oracle menuntut Google karena dituduh telah melanggar hak atas kekayaan intelektual milik Java.

  LATAR BELAKANG
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif  yang  tercipta dari seseorang atau sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia  yang berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kreatif yang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk tingkat internasional organisasi yang mewadahi bidang HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) adalah WIPO (World Intellectual Property Organization).

KRONOLOGI KEJADIAN
Ini semua berawal saat Sun menjadikan Java sebagai open source pada tahun 2006 lalu untuk mengembangkan sayap dan membesarkan Java. Sejak saat itu, Java dikembangkan oleh para developer dan teknologi Java digunakan di berbagai perusahaan hingga pusat-pusat data. Salah satu perusahaan besar yang turut mengembangkan Java adalah Google. Dalam kolaborasinya dengan perusahaan lain yang juga menggunakan dan mengembangkan Java, Google kemudian menjadi bagian dari Java Community Process (JCP). JCP adalah sebuah badan yang bertugas membuat standar-standar untuk Java.
Setelah beberapa tahun berjalan, muncullah Java Micro Edition atau lebih dikenal dengan Java ME. Sama seperti sebelumnya, Sun juga membebaskan Java ME untuk para pengembang. Namun karena pasar yang bagus, Sun membujuk perusahaan besar yang ingin mengembangkan Java ME untuk membeli lisensi dan masing-masing perusahaan bebas untuk membuat produk apapun dari Java ME. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain adalah Nokia, Research In Motion (RIM), Motorola, LG, Samsung, Vodafone dan juga T-Mobile.
Melihat pasar ponsel pintar ke depan cukup bagus, Google tidak mau kalah sehingga pada tahun 2007 Google membeli Android dan mendirikan Open Handset Alliance bersama perusahaan besar lain seperti NVidia, Sony Ericsson, Samsung dan lain sebagainya untuk menaungi Android. Jalan yang ditempuh Google ini terbilang halus karena meskipun memanfaatkan teknologi Java, Google tidak berkewajiban untuk membayar lisensi atau berurusan dengan itu.
Mulai dari sinilah permasalahan timbul dan sejak saat itu Sun-Google berusaha membuat kesepakatan bersama namun tak juga mendapatkan jalan keluar walau berlangsung selama lebih dari 3 tahun.

PELANGGARAN HUKUM YANG TERJADI
Menurut Oracle Google malenggar pasal Perlindungan hak kekayaan intelektual sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (2) Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (“TRIPS”) Agreement mengacu kepada semua kategori kekayaan intelektual yang disebutkan dalam bagian 1 sampai dengan 7 dari bab II TRIPS Agreement, yaitu:
- Hak Cipta dan Hak Terkait
- Merek
- Indikasi Geografis
- Desain Industri
- Paten
- Desain Tata Letak (Topografi) Sirkuit Terpadu
- Perlindungan Informasi Rahasia

Karena pihak dari Oracle merasa dirinya dirugikan atas penggunaan foto tanpa izin dan merasa reputasinya tercemar dan merusak nama baiknya, maka pihak terkait yang melakukan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual

PENYELESAIAN SENGKETA
          Penyelesaian sengketa hak cipta dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase, atau pengadilan. Pengadilan yang berwenang adalah pengadilan niaga. Pengadilan lainnya selain pengadilan niaga tidak berwenang menangani penyelesaian sengketa hak cipta.
Selain pelanggaran hak cipta dan atau hak terkait dalam bentuk pembajakan, sepanjang para pihak yang bersengketa diketahui keberadannya dan atau berada diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana.
Pencipta, pemegang hak cipta dan atau pemegang hak terkait atau ahli warisnya yang mengalami kerugian hak ekonomi berhak memperoleh ganti rugi. Ganti rugi diberikan dan dicantumkan sekaligus dalam amar putusan pengadilan tentang perkara tindak pidana hak cipta dan atau hak terkait. Pembayaran ganti rugi kepada pencipta, pemegang hak cipta dan atau pemilik hak terkait dibayarkan paling lama 6 (enam) bulan setelah putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.pada kasus ini oracle memilih jalan pesidangan untuk menyelesaikan masalah
Dalam Kasus ini Google memilih tidak membeli lisensi platform Java dari Sun Microsystems agar program yang dikembangkannya bisa perusahaan teknologi asal Mountain View, Amerika Serikat (AS) itu memilih untuk mengembangkan versi mereka sendiri yang memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman Java yang dijuluki Dalvik.
Sidang pertama kasus tersebut digelar pada 2012 yang diakhiri dengan kemenangan Google, tetapi upaya banding Oracle membuahkan kemenangan pada 2014.Setelah kasus dimentahkan oleh Mahkamah Agung AS, Google dan Oracle kembali berhadapan dalam persidangan kedua pada 2016 yang dimenangkan oleh Google.
Namun pada 27 Maret 2018, upaya banding kembali berakhir dengan kemenangan Oracle. “Fakta bahwa Android tersedia secara gratis bukan berarti penggunaan paket Java API oleh Google bersifat nonkomersial,” ucap tiga panel hakim Federal Circuit dalam putusannya yang mencatat bahwa Android telah menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 42 miliar dari iklan.
“Pendapat Federal Circuit menegakkan prinsip hukum hak cipta dan menegaskan bahwa Google telah melanggar hak cipta,” kata Dorian Daley, pengacara Oracle.
“Kami kecewa pengadilan membalikkan temuan juri bahwa Java adalah terbuka dan gratis bagi semua orang,” kata Google dalam pernyataan resminya. “Keputusan seperti ini akan membuat aplikasi dan layanan online lebih mahal bagi para pengguna,” tambahnya.